Analisis kebutuhan SDM

Pertemuan ke II

Oktavianus waruwu

Pendahuluan

Setiap organisasi, baik dalam skala besar maupun kecil, sangat bergantung pada kualitas dan kuantitas sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki. SDM merupakan aset penting yang tidak hanya berfungsi sebagai tenaga kerja, tetapi juga sebagai penggerak utama dalam pencapaian visi dan misi organisasi. Tanpa SDM yang memadai, strategi bisnis yang dirancang dengan baik tidak akan terlaksana secara optimal.

Pada konteks Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), pengelolaan SDM sering kali menjadi tantangan tersendiri. Banyak UMKM yang berfokus pada aspek produksi dan pemasaran, namun kurang memperhatikan analisis kebutuhan SDM yang terstruktur. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan antara permintaan pasar dan kapasitas tenaga kerja yang tersedia.

Tulisan ini menganalisis kebutuhan SDM pada salah satu UMKM kuliner, yaitu Toko Roti “Manis Berseri” yang berlokasi di wilayah perkotaan. Dengan semakin tingginya permintaan produk, baik secara offline maupun online, toko ini menghadapi tantangan untuk menambah dan menyesuaikan tenaga kerja agar operasional tetap efisien dan konsumen merasa puas.

Kondisi Awal Organisasi

Toko Roti “Manis Berseri” saat ini memiliki 6 karyawan dengan pembagian kerja sebagai berikut:

Bagian Kerja Jumlah Karyawan Uraian Tugas
Produksi (Baker) 2 orang Membuat adonan, memanggang roti dan kue, serta menjaga standar rasa.
Pelayanan / Kasir 2 orang Melayani pelanggan di toko, mengatur transaksi, dan menjaga kebersihan area.
Pemasaran Online 1 orang Mengelola media sosial, marketplace, dan promosi digital.
Logistik & Distribusi 1 orang Membeli bahan baku, menyusun stok, dan mengantarkan pesanan ke pelanggan.

Dengan pembagian kerja tersebut, operasional toko masih bisa berjalan, namun sering terjadi hambatan ketika pesanan meningkat, terutama pada momen hari besar (Idul Fitri, Natal, atau perayaan lokal).

Analisis Kebutuhan SDM

Berdasarkan observasi dan wawancara singkat dengan pemilik, terdapat beberapa permasalahan utama:

  1. Kapasitas produksi terbatas karena hanya ada 2 orang baker.

  2. Layanan pelanggan online kurang responsif karena hanya ditangani 1 orang yang juga merangkap promosi digital.

  3. Belum ada tenaga khusus yang mengawasi kualitas produk secara konsisten.

Oleh karena itu, kebutuhan tambahan tenaga kerja dirumuskan sebagai berikut:

Posisi yang Dibutuhkan Jumlah Alasan Utama
Baker tambahan 1 orang Produksi meningkat ±20%/bulan; sering terjadi keterlambatan pesanan.
Customer Service Online 1 orang Banyak pesanan online yang tidak terlayani dengan cepat.
Quality Control 1 orang Belum ada sistem pengawasan kualitas; konsumen mulai memberi keluhan kecil.

Fakta Pendukung

Beberapa data dan tren yang mendukung kebutuhan tersebut antara lain:

  • Peningkatan penjualan: dalam 6 bulan terakhir terjadi kenaikan rata-rata 20% per bulan.

  • Keluhan konsumen: beberapa pelanggan mengeluhkan keterlambatan pengiriman dan ketidakkonsistenan rasa produk.

  • Tren digitalisasi: survei lokal menunjukkan bahwa 70% konsumen muda lebih memilih memesan makanan secara online.

  • Target bisnis: pemilik toko menargetkan perluasan pasar ke tingkat kota dalam 1–2 tahun ke depan.

Rencana Pemenuhan Kebutuhan SDM

Pemilik UMKM dapat melakukan strategi berikut:

  1. Rekrutmen Bertahap → memulai dengan merekrut baker tambahan untuk memenuhi permintaan tinggi.

  2. Pelatihan Customer Service Online → memberikan keterampilan komunikasi dan penggunaan aplikasi marketplace.

  3. Membentuk Quality Control → bisa dari karyawan senior yang diberi pelatihan khusus sebelum merekrut tenaga baru permanen.

Kesimpulan

Analisis kebutuhan SDM pada Toko Roti “Manis Berseri” menunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja saat ini belum seimbang dengan tingkat permintaan konsumen. Untuk meningkatkan kinerja organisasi, toko ini memerlukan tambahan 3 orang karyawan baru: 1 orang baker, 1 orang customer service online, dan 1 orang quality control.

Pemenuhan kebutuhan SDM ini diharapkan dapat:

  • meningkatkan kapasitas produksi,

  • mempercepat pelayanan pelanggan,

  • serta menjaga standar kualitas produk.

Dengan demikian, UMKM ini dapat mempertahankan loyalitas konsumen dan bersaing di pasar lokal maupun digital.